Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Hidup Adalah Lelucon Bagi Orang Yang Berpikir

Gambar
Sumber Gambar: Unsplash Monggo dilihat gambar yang kusematkan di bawah. Gambar ini kucomot dari salah seniman bernama Grant Snider. Karya-karyanya banyak membuatku berpikir keras.   Sumber Gambar: Akun Instagram Grant Snider Seberapa sering kau tertawa? Aku cukup sering. Hal-hal remeh temeh pun bisa mengundang tawaku. Namun gambar dari Snider membuat aku menakar-nakar kembali tawaku. Setelah berpikir sejenak aku memutuskan di bagian self deprecation, dark humor dan paradoks. Terkhusus self deprecation atau menertawai diri sendiri, aku melalui proses yang panjang untuk sampai ke sini. Sering sekali masalah yang sedemikian pelik membuat aku hanya bisa tertawa saat menghadapinya. "Kenapa aku tertawa-tawa pada hidupku? Apakah aku sedang mengkonsumsi obat atau adakah kesalahan?" Jawabannya, ya dan tidak. Singkatnya aku sudah di tahap tertawa pada semua yang terbentang di hadapanku. Apa lagi yang bisa kulakukan selain menertawai "penderitaan"?    Namanya seni mene

Perempuan di Mata Seorang Dokter Kandungan

Gambar
Sumber Gambar: Unsplash 𝑨𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 ? 𝑳𝒖𝒌𝒂 𝒇𝒊𝒔𝒊𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒐𝒃𝒂𝒕𝒊 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒚𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒍𝒖𝒌𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒂𝒃𝒂𝒅𝒊 .  - Dokter Kartini Beberapa tahun belakangan film Indonesia semakin menunjukkan taringnya. Tak terhitung banyaknya film berkualitas yang memiliki tema yang menggugah penonton. Tentu ini memberi angin segar geliat sinema di Indonesia. Jika di belakangan hari kita sering disajikan tema horor yang membuat kepala pusing setelah menontonnya maka kisah picisan tak masuk akal pun sempat merajainya. Untungnya banyak sineas muda yang melihat ini. Kalau dulu banyak yang memandang sebelah mata dengan karya anak negeri, sekarang sudah banyak yang menantikan karya-karya membahana selanjutnya. Semoga pandemi segera berlalu dan bioskop kembali dibuka, ya. Beberapa film berkualitas yang menjadi favoritku seperti Perempuan T

Karya Joko Anwar yang Masih Bercerita Tentang Perjanjian dengan Setan

Gambar
     Sumber Gambar: Unsplash Maya adalah seorang gadis berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai penjaga tiket tol. Belakangan hidupnya terganggu karena diteror oleh seorang pengendara yang bertampang misterius. Dalam sehari pengendara, yang mengaku berasal dari desa Harjosari di Jawa Timur ini, bisa lewat berkali-kali di gardu jaga Maya. Lantas dia pun mengadukan kelakuan tak biasa ini kepada Dini, sahabatnya sesama penjaga tiket tol. Teror semakin mencekam karena lelaki ini, dengan agresif dan membabi buta, mengayunkan senjata tajam ke arahnya sambil berteriak kalau nama asli Maya adalah Rahayu. Maya yang sedang kesulitan keuangan pun mencari tahu asal-usulnya. Pucuk dicinta ulam pun tiba, pemirsaaa. Maya, yang sedari kecil tinggal dan dirawat bibinya, menemukan sebuah foto lama berlatar sebuah rumah kuno yang besar dan mewah. Dia pun bertekad mengklaim kepemilikan rumah itu untuk menutupi semua permasalahan keuangannya. Dini turut bersemangat dengan ide Maya. Dengan penuh tekad, Di

Cinta Gila Kang Sulih Teks Film Bajakan dan Neng Terapis Salon

Gambar
  Sumber Gambar: Unsplash Awalnya aku tertarik menonton film ini karena kepincut dengan akting Romo Yosef alias Chicco Jericho di film Ave Maryam (2019). Aku baru tahu kalau aktingnya cukup baik dan menarik. Ke mana saja aku selama ini ? Hahahahaah. Berbeda dengan pemeran utama wanitanya, Tara Basro, aku sudah mengikuti aktingnya di Pengabdi Setan. Aku menonton film ini tanpa informasi apapun. Bahkan aku memilih untuk tidak membaca ulasannya dulu. Alasannya supaya bisa menikmati kejutan yang ditawarkan film ini. Marjul, pembaca tak perlu informasi yang kurang penting ini. Hahahha. Kita lanjut saja ke ulasan, ya. Cus….. Di awal film dikisahkan Sari (Tara Basro), seorang terapis khusus perawatan wajah (facial) di sebuah salon kecil bertemu secara tak sengaja dengan Alex (Chicco. J), seorang sulih teks film di toko kaset. Singkatnya kerjaan si Alex ini adalah tukang subtitle. Macam Lebah Ganteng, Pein Akatsuki, dll. Hampir semua film berbahasa Inggris di toko itu adalah karya terjemah

Nanti lah, Nanti lah, eh Jadinya Bablas

Gambar
Sumber Gambar: Unsplash Hai, Penunda. Mari Sini Berkumpul! Siapa di sini yang suka menunda alias deadliners akut? Yak, turunkan tangannya. Siapa di sini yang sering memarahi diri sendiri, merasa bersalah, malu dan menyesal tiada akhir karena akhirnya lagi-lagi menunda pekerjaan? Bah! Sama orangnya dengan yang pertama tunjuk tangan di pertanyaan pertama, ya. Hahhahha. Sering sekali rasa cemas yang meliputi membuat aku kehilangan fokus dan niat untuk melanjutkan tugas yang harusnya kukerjakan. Maka bisa ditebak keputusan selanjutnya adalah aku akan menunda. Padahal kalau pikiran sedang jernih dan tenang, tugas yang kelihatan sulit bisa dan mampu dikerjakan dalam waktu singkat dan jauh dari tenggat deadline. Macam ada slogan di kepala ini yang bilang, “Pantang dikerjakan kalau deadline tidak mengintip dan bawa pentungan di depan mata.” Menurut psikiater dr. Jiemi Ardian, prokrastinasi adalah perilaku seseorang mengganti tugas yang prioritasnya tinggi dan penting dengan hal-hal yang

Ketika Setiap Tekadmu Digagalkan Oleh Dirimu Sendiri

Gambar
Sumber Gambar: Google Images Pernahkah dirimu memiliki banyak sekali pertanyaan yang tak terjawab? Kenapa begini? Kenapa bisa begitu? Apa yang salah di hidupku padahal aku sudah melakukan hal dan pilihan yang kurasa tepat? Bisa kah aku berubah lebih baik? Dapatkah aku sampai ke tujuanku? Aku pun begitu. Banyak sekali pertanyaan yang terus beranak pinak di kepalaku. Sedih dan kesal rasanya bila tekad yang sudah dituliskan berakhir gagal karena digagalkan diri sendiri. Hal di atas yang membuat aku tertarik membeli buku ini ketika datang ke pameran BBW di Lapangan Polonia Medan. Aku memiliki banyak pertanyaan dan buku ini adalah jawabannya. Sebab apa? Judulnya The Answer. Hahhahaha. Harapannya buku ini bisa membantuku menjawab pertanyaanku atau dirimu. Mulailah kubalik-balik isi bukunya ya, kan dan daftar isinya sudah cukup membangkitkan rasa kepoku. Mari kita ulas. Buku The Answer terdiri dari 16 bab yang subjudulnya seolah meresume semua buku self help yang pernah kubaca. Beberapa

Adakah Cara Mudah Untuk Berani Menghadapi, Bangkit dan Berdamai dengan Masa Lalu?

Gambar
Sumber Gambar: Unsplash Judul di atas cukup membayang-bayangiku beberapa tahun belakangan. Seberapa susah untuk bangkit dari perasaan berduka? Bagiku pribadi, cukup memakan waktu, energi dan usaha yang kuat. Menurut buku On The Death and Dying (1969) karya Dr. Elisabeth Kubler-Ross ada lima tahap untuk pulih betul dari rasa berduka (grief). Tahap ini dikenal dengan nama model Kubler-Ross, DABDA. Apa itu? DABDA adalah singkatan dari denial, anger, bargaining, deppression dan acceptance. Menurut Elisabeth, kesedihan adalah hal yang wajar dihadapi manusia. Bagaimana bila kita menjadi terlarut dengannya? Perasaan   sedih, suram, pedih, muram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi berat adalah wajar dan sebaiknya diterima. Akan ada tahap kita mengalami penolakan atas kondisi yang sedang terjadi, tahap tidak terima dan berandai-andai seandainya keadaan tidak seperti sekarang, tahap merasa hidup tidak adil padamu, dan tahap menyadari bahwa yang sudah ber

Perlukah Memanusiakan Asisten Rumah Tangga?

Gambar
Sumber Gambar: Unsplash Bagaimana nilai asisten rumah tangga di matamu? Sering sekali drama asisten rumah tangga mewarnai kehidupan teman-teman di media sosial. Ada yang beranggapan kalau ART itu banyak yang tidak tahu diri padahal pemberi kerja sudah baik dan memberi kemudahan. "Sudah baik aku eh mencuri pulak dia. Lalap main hempon. Lari pulak dari rumah padahal utangnya masih banyak samaku. Aku lebih takut kalau musim lebaran begini, biasanya alasannya pulang rupanya gak balik lagi ke rumah," kata komen-komen di media sosial. Ada yang beranggapan drama ART ini hanya perlu komunikasi yang baik antar kedua pihak. Memanusiakan manusia adalah kewajiban. Ini berlaku secara menyeluruh tanpa melihat apa pun pekerjaannya. Maka sering kali kesimpulannya ART harus tetap ditegasin dan diberi peraturan serta rincian tertulis. Kita juga tak bisa pungkiri kalau masih banyak pemberi kerja alias majikan yang bertindak semena-mena. Upah murah, jaminan kesehatan tidak ada, beban kerja b